Minggu, 31 Januari 2016

UDARA DALAM RUANGAN
Udara dalam ruangan merupakan masalah yang perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Departemen Kesehatan mendefinisikan pencemaran udara  adalah masuknya  zat, energi dan komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu  menyebabkan kesehatan manusia (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1407/Menkes/SK/XI/2002/ tentang pedoman pengendalian dampak pencemaran udara).
Menurut NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health), terdapat lima sumber pencemaran udara  dalam ruangan:
 a. Pencemaran dari dalam gedung seperti asap rokok, pestisida, bahan-bahan pembersih ruangan.
b. Pencemaran dari luar gedung yang dapat masuk ke dalam ruangan seperti gas buangan kendaraan bermotor, gas cerobong asap atau dapur yang terletak dekat gedung umumnya disebabkan karena penempatan lokasi lubang udara yang tidak tepat.
c. Pencemaran akibat bahan bangunan, seperti formaldehid, lem, asbes, fiberglass, dan bahan lain yang merupakan komponen pembentuk gedung tersebut.
d. Pencemaran akibat mikroba berupa bakteri, jamur, protozoa, dan produk mikroba lainnya yang ditemukan di saluran udara serta alat pendingin beserta seluruh sistemnya.
e. Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk serta buruknya distribusi udara dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara.

Gedung-gedung tinggi dibangun dengan struktur lebih tertutup dan umumnya dilengkapi sistim sirkulasi udara serta pendingin buatan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang nyaman. Udara luar yang masuk ke dalam sistim ventilasi gedung akan berkurang bahkan mencapai titik nol, hanya udara resirkulasi yang digunakan untuk bernapas. Hal tersebut menyebabkan buruknya kualitas udara dalam ruangan (indoor air quality atau IAQ) dan terdapat banyak radikal bebas bersumber dari asap rokok, ozon dari mesin fotokopi dan printer, perabotan, cat serta bahan pembersih (Utami.E.T, 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar